Read more: http://www.uzumaki-popey.com/2013/01/cara-membuat-blog-agar-tidak-bisa-di.html#ixzz2ZBci5DpI

Minggu, 15 September 2013

SOSIS SOLO

Sosis Solo berbeda, dengan sosis yang biasa kita temukan di pasaran. Sosis Solo adalah perpaduan dari makanan Belanda, pada masa penjajahan Belanda makanan ini di ubah oleh Sunan Pukubuwono X, orang nomor satu di kesultanan Solo. Makanan ini tidak seratus persen terbuat dari daging, melainkan daging sapi atau ayam yang dicincang lalu dibungkus dengan kulit telur yang terlebih dahulu digoreng.
Sekarang Sosis Solo terdapat kurang lebih ada 3 versi :
1. Sosis goreng isinya daging sudah dimatangkan (mawur)
2. Sosis goreng ala Hisjman, isinya dari daging mentah (menggumpal)
3. Sosis kukus, kulitnya dari telor, isinya daging mentah
Dari tiga versi diatas sosis nomor satu dan nomor tiga merupakan favorit para pencinta kuliner.

Versi 1 dan 3 sudah pernah saya icip2, versi 3 ini enak juga :D tapi ngga nguatin telurnya xixixixi, dan sekarang kembali ke sosis solo yang aku buat versi 2 :D, hasil merekam dapurnya mbak Nina http://catatan-nina.blogspot.com/2013/09/sosis-solo.html.

Yuuk mari dicobain :


From July 16, 2013

Bahan Kulit :
300 gr tepung terigu protein rendah (aku pakai serbaguna)
4 butir telur utuh (aku pakai 3 butir ukuran besar)
30 gr margarin leleh
1 sdt garam
1 sdm gula pasir
400 ml santan cair (aku pakai 500 ml)

Cara Membuat Kulit :
- Campur tepung, garam, gula dan telur. Aduk hingga rata.
- Tuang santan cair sambil diaduk hingga halus (bila perlu disaring agar tidak ada yang bergerindil).
---> aku mixer sebentar dengan speed rendah.
- Tuang margarin leleh, aduk hingga licin.
- Siapkan wajan dadar, panaskan dan tuang adonan. Angkat dan sisihkan.

Bahan Isian :
400 gr ayam giling kasar
3 butir bawang merah, haluskan
2 siung bawang putih, haluskan
1/2 sdt merica bubuk
2 sdm gula pasir
1 sdt garam
100 ml santan cair (aku pakai santan instan 60 ml dan ditambahkan air hingga 100 ml)
1 sdm minyak untuk menumis

Cara Membuat Isian :
- Panaskan minyak, tumis bawang merah dan bawang putih hingga harum.
- Masukkan ayam dan aduk hingga berubah warna.
- Bumbui dengan merica, garam dan gula, kemudian tuang santan.
- Masak hingga matang dan santan mengering.
- Siap digunakan.

Bahan Pelapis Sosis Solo :
2 butir telur kocok lepas
(aku pakai putih telur)

Penyelesaian :
- Ambil selembar dadar, beri isian secukupnya kemudian gulung sambil dipadatkan. Apabila dikerjakan dalam keadaan kulit masih hangat, makan tidak memerlukan putih telur atau cairan terigu untuk "mengelem" kulit.
- Simpan dalam kulkas selama 1 jam.
- Kocok lepas telur, celupkan sosis solo kedalamnya dan goreng dalam minyak yang sudah panas.
- Goreng hingga coklat keemasan. Angkat dan tiriskan.

Senin, 09 September 2013

Cap Cay Goreng



Capcai (pinyin: zasui) adalah dialek Hokkian yang berarti harfiah “aneka ragam sayur”. Capcai adalah nama hidangan khas Tionghoa yang populer yang khas karena dimasak dari banyak macam sayuran. Jumlah sayuran tidak tentu, namun banyak yang salah kaprah mengira bahwa capcai harus mengandung 10 macam sayuran karena secara harfiah adalah berarti “sepuluh sayur”. Cap di dalam dialek Hokkian juga berarti sepuluh”.

Pengertian lainnya mengenai capcay adalah masakan sederhana yang terdiri dari aneka sayuran dipotong kecil-kecil dan kadangkala dimasak dengan baso ikan, baso sapi, udang, dan daging ayam. Di Amerika “cap-cay” cah disebut “chop-suey” dan konon diakui sebagai bagian ciptaan kuliner para imigran Cina di Amerika, dan merupakan salah satu ciptaan masakan Chinese-American. Anda, mungkin penasaran, bagaimana mungkin “cap-cay” cah berkelana begitu jauh dari Amerika hingga Indonesia.

Jangan bingung, sejarah “cap-cay” cah memang rancu. Versi terpopuler adalah ketika duta besar Cina Li Hung, mengunjungi kota New York pada tanggal 29 Agustus 1896, tukang masaknya berusaha menciptakan masakan yang bisa diterima oleh diplomat Cina dan Amerika. Dan menurut catatan sejarah, “cap-cay” goreng memang terhidang sebagai salah satu menu. Versi lain yang lebih kuno, menyebutkan bahwa makanan ini berasal dari dinasti Qing. Dimana jerohan di masak bersama sayur-sayuran untuk membuatnya tampil lebih elok dan lebih sehat.

Ada satu versi yang menurut saya lebih masuk akal, adalah masakan ini diciptakan oleh kaum Imigran Cina yang berkelana kemana-mana. Yaitu masakan yang ditentukan oleh nasib. Apapun sayur yang didapat hari ini, dipotong semua dan dimasak jadi satu. Kalau cuma ada 2 sayur, maka cap-cay-nya cuma terdiri 2 sayur itu. Tapi kalau nasib baik hari ini dan punya sayur lebih, maka cap-cay cah lebih mewah. Sederhana dan praktis. Masalahnya kapan masakan cap-cay cah ini ditemukan ? Karena di Cina sendiri, masakan ini tidak dikenal. Hanya di Taishan, Cina yang majoritas penduduknya berkelana dan menjadi kaum imigran, masakan cap-cay cah dikenal.

From July 16, 2013

Bahan-bahan/bumbu-bumbu :

Bahan:
150 gram wortel, diiris miring
50 gram jagung putren, diiris miring
200 gram kembang kol, dipotong per kutum
3 lembar jamur kuping, direndam, dipotong-potong
3 batang caisim, diiris
100 gram paha ayam fillet, diiris tipis
4 buah bakso sapi, diiris tipis
1 buah bawang bombay, diiris panjang
3 siung bawang putih, dicincang kasar
1 sendok makan saus tiram
1/2 sendok makan kecap ikan
1/2 sendok teh garam
1/4 sendok teh merica bubuk
1/2 sendok teh gula pasir
1/4 sendok teh kaldu ayam bubuk
1 sendok makan tepung sagu, dilarutkan dengan 2 sendok makan air
1 batang daun bawang, dipotong miring
1/2 sendok teh minyak wijen
300 ml air
2 sendok makan minyak goreng untuk menumis

Cara membuat:
Panaskan minyak. Tumis bawang bombay dan bawang putih sampai harum. Masukkan ayam. Tumis sampai berubah warna.
Tambahkan bakso, wortel, jagung putren, kembang kol, dan jamur kuping. Tumis sampai layu.
Masukkan caisim, saus tiram, kecap ikan, garam, merica bubuk, gula pasir, dan kaldu ayam bubuk. Aduk rata.
Tuang air. Masak sampai mendidih. Tambahkan larutan tepung sagu. Masak sampai kental dan matang.
Masukkan daun bawang dan minyak wijen. Aduk rata.